Jumat, 20 Maret 2015

Psikoterapi vs Konseling. Beserta bentuk utama terapi

Psikoterapi dan konseling. Sebenarnya konseling sama psikoterapi itu beda atau sama sih? Kalau kita liat dari definisi masing-masing hal trsebut sepertinya ada kemiripan ya. Lalu, perbedaan antara dua itu apa saja? Disini kita akan membahas tentang perbedaan psikoterapi dan konseling tersebut

Sebenernya perbedaannya apa aja sih?

Perbedaan antara keduanya sebenarnya tidak terlalu besar, demikian diucapkan oleh Patterson (1959), karena beberapa metode pada masing-masing seperti pencipta rapport, peranan klien dan arah hubungan atau pendekatan, kesemuanya dipakai oleh keduanya. 
Black (1952) juga mengemukakan bahwa beberapa metode yang universal dan esensial pada psikoterapi seperti rappor, menerima dan menghargai hakikan dan martabat pasien, kualitas hubungan dengan pembatasannya, yang semua bisa di pakai dalam konseling. Hal yang kiranya sama juga dikemukakan oleh Tyler (1961, 1969).

Membedakan metode keduanya karena itu sulit dilakukan saecara tajam, hal ini karena di dalam psikoterapi sendiri banyak sekali metode yang berlainan satu sama lain, demikian juga di dalam konseling itu sendiri, sehingga mempersulit membedakan keduanya.

Perbedaan mengenai metode ini kemudian diringkas oleh Stefflre & Grant (1972) sebagai berikut:
Konseling ditandai dengan jangka waktu uang lebih singkat, lebih sedikit waktu pertemuannya, lebih banyak melakukan evaluasi psikologis, lebih memperhatikan masalah sehari-hari klien, lebih memberikan nasihat, kurang berhubungan dengan transferens, lebih menekankan pada situasi yang real, lebih kognitif dan berkurang internsitas emisi, lebih menjelaskan atau menerangkan dan lebih sedikit kekaburannya.

Kemudian, dikutip uraian dari Brammer & Shostrom (1977) dan Thompsn & Rudolph (1983) Perbedaan konseling dan psikoterapi adalah :

Brammer & Shostrom (1977) mengemukakan bahwa :
1.      Konseling ditandai dengan adanya terminologi seperti : “educational. Vocational, supportive, situational, psoblem solving, conscious, awerness, normal, present-tome, dan short-time”
2.      Sedangkan psikoterapi ditandai oleh: “ supportive, roconstructive, depth emphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severe wmotional problems and long term”

Perbedaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thompson & Rudolph (1983), sebagai berikut :

Konseling untuk
ü  Klien
ü  Gangguan yang kurang serius
ü  Masalah : jabatan, pendidikan
ü  Berhubungan dengan pencegahan
ü  Lingkungan pendidikan dan non medis
ü  Berhubungan dengan kesadaran
ü  Metode pendidikan

Sedangkan psikoterapi untuk
ü  Pasien
ü  Gangguan yang serius
ü  Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
ü  Berhubungan dengan penyembuhan
ü  Lingkungan medis
ü  Berhubungan dengan ketidak sadaran
ü  Metode penyembuhan

Seteleh membaca perbedaan psikoterapi dan konseling, Sekarang disini akan menjelaskan bentuk-bentuk utama dari terapi

Terapi Supportive : Suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya

Terapi Reeducative : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri.

Terapi Reconstuctive : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknaya dialam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luas daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.

demikian penjelasan singkat mengenai psikoterapi dan konseling. semoga bermanfaat ya :)


Minggu, 15 Maret 2015

Membahas lebih jelas psikoterapi beserta tujuan dan unsur - unsurnya

Psikoterapi
Sebagai anak psikolog, pasti kalian sering banget kan denger kalimat psikoterapi, konseling, psikoanalisa, dan sebagainya. Disini aku mau ngejelasin nih, apa sih psikoterapi itu?

Mendasarkan pada uraian beberapa tokoh yang diakui keandalannya dalam bidang psikologi klinis, terutama bidang keahliannya dalam bidang psikoterapi, yakni L.R. Wolberg (1954) dan H.J. Eysenck (1961) akan mencoba menjelaskan apa itu psikoterapi.

Wolberg (1954) merumuskan psikoterapi sebagai suatu bentuk perawatan ( atau perlakuan, treatment) terhadap masalah yang timbul yang aslanya dari faktor emosi pada mana seorang terlatih, dengan terencana mengadakan hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan memindahkan, mengubah sesuatu simtom tidak muncul pada seseorang yang terganggu pola perilakunya, untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi secara lebih positif.

Sedangkan Eysenck (1961) merumuskan psikoterapi dalam beberapa ciri, yakni :
1.      Hubungan antar perorangan yang berlangsung lama
2.      Melibatkan seseorang yang terlatih
3.      Adanya ketidakpuasan pada diri klien tentang suatu emosional atau penyesuaian diri
4.      Pemakaian metode psikologi
5.      Aktivitas yang mendasarkan pada teori tetang kelainan mental
6.      Melalui hubungan yang dilakukan, bertujuan untuk memperbaiki ketidakpuasannya terhadap dirinya sendiri

Menurut Sarwono (2009:273) Psikoterapi adalah upaya intevensi oleh psikoterapis terlatih agar kliennya bisa mengatasi persoalannya. Pada dasarnya, metode psikoterapi adalah wawancara tatap muka perorangan, tetapi dalam praktik banyak variasi teknik psikoterapi, tergantung pada teori yang mendasarinya dan jenis masalah yang sedang dihadapi klien. Tujuan psikoterapi adalah untuk mengembalikan keadaan kejiwaan klien yang terganggu (mulai dari masalah ringan sampai gangguan mental berat) agar bisa berfungsi kembali dengan optimal sehingga klien tersebut merasa bisa merasa dirinya lebih sehat mental.

Udah pada ngerti belum penjelasan menurut para tokoh tadi tentang apa itu psikoterapi? Kalau udah ngerti kita lanjut lagi ngebahas tentang tujuan serta unsur-unsur dalam psikoterapi.

Sebenarnya tujuan psikoterapi itu apa sih ?
Menurut dua orang tokoh yakni Ivey, et. al dan Corey (dalam Gunarsa, 2007), tujuan psikoterapi itu adalah :
·         Pendekatan psikoanalisis adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari.
·         Pendekatan Rogerian, terpusat pada peribadi,
·         Pendekatan behavioristik, Terapi perilaku bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang mal adaptive.
·         Metode dan teknik Gestalt, membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamannya.

Udah tau kan tujuan psikoterapi itu buat apa aja. Sekarang aku mau jelasin unsur-unsur apa aja yang ada di dalam psikoterapi itu.
Menurut Masserman (1984) melaporkan, ada delapan parameter pengaruh dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi, yaitu :
·         Peran sosial psikoterapis
·         Hubungan (persekutuan terapeutik)
·         Hak
·         Retrospeksi
·         Reduksi
·         Rehabilitasi
·         Resosialisasi
·         Rekapitulasi

Sepertinya udah cukup lengkap banget ya penjelasan aku yang di atas tadi. Kalo masih ada yang bingung bisa diliat langsung kok di referensi yang nanti aku cantumin di blog ini. Terima kasih udah mau mampir guys, semoga bermanfaat ~


referensi :

Prof. DR. Singgih D. Gunarsa. 2004. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT BPK gunung mulia
Sarwono, S.W. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Rajagrafindo Persada
Corey, Gerald. (2009). Teori Konseling dan Psikoterapi. Bandung : Refika Aditama.
Gunarsa, S. D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
Wolberg, M. D. (1997). The Tecnique of Pschotherapy