Kamis, 08 November 2012

Manusia dan Penderitaan


Manusia dan penderitaan
Penderitan merupakan hal yang sangat tidak ingin kita dapatkan bahkan ada sebagian orang yang ingin menghindari penderitaan tersebut. Namun jika kita hubungkan dengan manusia, manusia di ciptakan untuk siap menghadapi penderitaan. Ada yang di sebut penderitaan rohani maupun penderitaan jasmani
Penderitaan rohani. Penderitaan rohani adalah penderitaan yang berasal dari hati kita sendiri, rasa kesakitan yang mendalam, rasa sakit hati, maupun rasa yang ada di perasaan kita. Menurut sebagian orang penderitaan yang berasal dari rohani lebih sakit di rasakan daripada penderitaan jasmani. Karna, hati kita tidak merasa bahagia, selalu bersedih dan dan tidak pernah merasa bahwa hidup dia sempurna.
Penderitaan jasmani. penderitaan jasmani itu  penderitaan yang dapat di lihat jelas bentuknya. Contohnya dapat kita lihat di kalangan bawah masyarakat indonesia, banyak anak-anak ataupun masyarakat yang sampai saat ini mengalami penderitaan jasmani, mereka tidak mempunyai tempat tinggal yang layak,bahkan untuk makan sehari-hari seja mereka masih harus berikir berulang kali agar dapat mencukupi persediaan uang yang mereka dapatkan tersebut.
Manusia di ciptakan untuk bisa menghadapi penderitaan. Agak subjektif, namun dapat kita pastikan seperti contoh bayi yang baru lahir itu pasti menangis. Menurut seseorang bayi tersebut bukan menangi, melainkan berteriak sumpah kepada sang penciptanya bahwa dia akan siap menghadapi masalah atau penderitaan di dunianya ini baik sekarang maupun di kelak hari.
Penderitaan itu hasil, bukan proses.. jika kita merumitkan proses ersebut maka akan menjadi masalah di kemudian harinya.
Penderitaan itu sugesti, sebenernya tiap orang bisa merasakan bahagia dengan mudah. Caranya hanya dengan cukup bersyukur, buka mata dan lihatlah di sekeliling anda! Jika melihat ke atas dia pasti akan merasa bahwa dia menderita, namun jika dia lihat ke bawah maka dia akan sangat bersyukur bahwa dia masih merasa beruntung karna masih banyak yang lebih menderita dibanding dia, namun mereka tetap kuat. Jadi, bersyukur itu merupakan stimulus yang paling baik untuk menjauhi perasaan “menderita”
Manusia di ciptakan untuk merasakan penderitaan agar kita selalu tetap bersikap bersyukur kepada sang penciptanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar